Utinews.id – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, melihat peluang besar di sektor pengelolaan limbah medis. Dengan fasilitas incinerator berkapasitas 200 kilogram per jam, Gorontalo siap menampung limbah B3 dari rumah sakit di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Komitmen ini disampaikan Gusnar usai membangun kerja sama dengan Gubernur Sulut, Yulius Selvanus Komaling terkait pemanfaatan incinerator yang berlokasi di Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru. Fasilitas ini merupakan hibah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan dinilai sebagai yang terbesar di Sulawesi.
“Kita sudah ada incinerator. Seluruh limbah medis dari rumah sakit di Sulawesi Utara akan dimusnahkan di Gorontalo. Ini peluang besar untuk meningkatkan PAD,” ujar Gusnar saat melantik pengurus Dekranasda di Gedung Bele Li Mbui, Kota Gorontalo, yang dikutip dari laman resmi berita.gorontaloprov.go.id, Sabtu (26/4/2025).
Biaya pemusnahan limbah medis mencapai sekitar Rp4.500 per kilogram. Melihat banyaknya fasilitas kesehatan di Sulut, potensi tambahan pendapatan daerah yang bisa diraih Gorontalo dinilai cukup signifikan.
Saat ini, Gorontalo sendiri memiliki 147 fasilitas layanan kesehatan, mulai dari rumah sakit, puskesmas hingga klinik, yang menghasilkan sekitar 2.375 kilogram limbah medis setiap hari. Dengan tambahan dari luar daerah, kapasitas incinerator yang ada bisa dioptimalkan.
“Bayangkan kalau satu kontainer limbah medis masuk, itu bisa berkontribusi besar untuk PAD kita,” imbuh Gusnar.
Langkah ini dinilai strategis, tidak hanya memperkuat ekonomi daerah, tetapi juga mempercepat pengelolaan limbah medis yang lebih aman dan ramah lingkungan.