Utinews.id – Fenomena pengibaran bendera bergambar anime One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 terus menuai pro dan kontra di tengah masyarakat. Namun, di balik perdebatan publik, para penjual bendera justru memetik untung dari tren yang viral ini.
Pantauan Utinews.id, bendera bajak laut dengan logo Straw Hat Pirates kini mulai marak dijual, baik secara offline maupun melalui platform daring seperti TikTok. Salah satunya adalah toko UB Cloth yang berlokasi di Lebak, Banten.
Toko ini menjual bendera One Piece dengan harga yang bervariasi antara Rp30 ribu hingga Rp150 ribu, tergantung ukuran dan bahan. Dalam sesi live TikTok yang dikutip Utinews.id, penjual mempromosikan produknya sambil merespons komentar warganet.
“Yang lagi viral, guys… bendera One Piece logonya dua sisi, bahan kainnya asahi, halus, ringan, pokoknya silakan langsung checkout di keranjang,” ucapnya saat live, dikutip dari TikTok UB Cloth.
Tak hanya UB Cloth, toko lain di Rangkasbitung, Banten, juga turut memanfaatkan momen ini dengan menjual secara bersamaan, bendera merah putih dan bendera One Piece berbagai ukuran melalui siaran langsung di TikTok. Selain promosi, penjual juga menjawab berbagai pertanyaan dari calon pembeli, termasuk soal keamanan jual-beli bendera tersebut.
“Gak bahaya kok, aman. Dari kemarin rame, laris, banyak yang beli,” jelas penjual kepada salah satu pembeli saat live.
Fenomena ini memicu beragam tanggapan dari warganet. Ada yang mengkritik karena dianggap menyalahi makna kemerdekaan, namun tidak sedikit pula yang mengapresiasi kreativitas penjual dalam menangkap peluang ekonomi.
“Pintar kau, Bang… merubah viralitas menjadi uang,” tulis akun @Tingang di kolom komentar TikTok.
Di tengah pro-kontra pengibaran bendera One Piece menjelang Hari Kemerdekaan RI, para pelapak justru menikmati lonjakan penjualan lewat live TikTok dan e-commerce.
Soal makna nasionalisme dan batas kreativitas, para penjual ini tak banyak berteori. Bagi mereka, tren adalah rejeki, dan viralitas adalah kesempatan. Mereka tahu, One Piece bukan pengganti Merah Putih, melainkan bagian dari cara mereka bertahan dan ikut merayakan kemerdekaan, dengan cara yang mereka pahami.
Pihak kepolisian di sejumlah daerah pun mulai memberi imbauan agar masyarakat tetap mengedepankan penghormatan terhadap simbol negara, sembari tetap bijak dalam mengekspresikan kreativitas di ruang publik dan digital.
Redaksi | Utinews.id