Berita  

Saat Rumah Tangga di Ujung Tali, Walikota Gorontalo Turun Tangan: Dua Pasangan ASN Memilih Rujuk

Walikota Gorontalo H. Adhan Dambea memberi ruang dialog dan nasehat kepada 17 ASN yg mengajukan perceraian, pada Jumat (11/7/2025). Foto : Humas Pemkot

Gorontalo, Utinews.id — Di tengah hiruk-pikuk kerja dan tanggung jawab sebagai abdi negara, tak sedikit ASN yang diam-diam menyimpan badai di rumah tangganya. Jumat (11/07/2025), sebanyak 17 pasangan suami istri berstatus ASN di lingkungan Pemerintah Kota Gorontalo datang membawa beban hati: permohonan cerai.

Namun, alih-alih langsung menyetujui, Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, memilih jalan berbeda—ia membuka ruang dialog, harapan, dan mediasi.

Iklan Utinews.id

Bertempat di Bandayo Lo Yiladia, rumah dinas wali kota yang biasanya dipenuhi kegiatan pemerintahan, suasana pagi itu berubah menjadi hangat namun haru. Sejumlah pasangan duduk berdampingan, sebagian saling diam, sebagian lain tampak gelisah. Mereka tak hanya membawa surat permohonan cerai, tetapi juga cerita, luka, dan keraguan.

“Perceraian bukan sekadar putusnya hubungan dua orang. Ini soal anak, soal masa depan, soal ketenangan batin saat kembali ke rumah setelah bekerja,” ujar Adhan dengan nada tulus.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota tidak ingin melihat ASN-nya runtuh secara emosional karena persoalan rumah tangga. Menurutnya, keharmonisan keluarga ASN berpengaruh langsung pada kinerja dan semangat mereka dalam melayani masyarakat.

Bukan hanya nasihat yang ia berikan. Adhan menawarkan sesuatu yang tak biasa: bonus khusus bagi ASN yang membatalkan perceraian, bahkan akan digelar kegiatan penghargaan bagi mereka yang berhasil mempertahankan rumah tangganya.

“Kalau ada yang niat membatalkan perceraian, sampaikan ke saya atau BKD. Saya beri bonus. Tapi lebih dari itu, kita ingin membangun budaya ASN yang kuat di rumah maupun di kantor,” ucapnya.

Pagi itu, harapan perlahan tumbuh. Dari 17 pasangan, dua di antaranya memutuskan untuk rujuk, membatalkan gugatan, dan memberi kesempatan baru bagi rumah tangga mereka.

Tak sedikit air mata tumpah. Bukan karena sedih, tapi karena merasa didengar. Ada ruang untuk memperbaiki, dan yang terpenting—ada yang peduli.

Langkah ini bukan akhir, melainkan awal dari pendekatan humanis Pemerintah Kota Gorontalo dalam merawat sumber daya manusianya, mulai dari yang paling dasar: keluarga.

Redaksi | Utinews.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *