banner 728x250

Tiga Pegawai Non-Muslim Terlibat dalam Pelayanan Haji Gorontalo, Wujud Toleransi dan Inklusivitas

Gambar Ilustrasi tentang Inklusivitas

Gorontalo,Utinews.id – Semangat toleransi dan inklusivitas kembali ditunjukkan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Gorontalo dalam penyelenggaraan pelayanan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M.

Dilansir dari https://gorontalo.kemenag.go.id/ Tiga pegawai non-Muslim dipercaya untuk terlibat langsung dalam proses layanan haji, memperkuat semangat kebersamaan lintas agama di lingkungan instansi pemerintah tersebut.

Salah satu di antaranya adalah Kartika Budiman, pegawai yang bertugas di bidang kehumasan. Kartika tergabung dalam tim Media Center Haji (MCH) Gorontalo, dan berperan dalam menyampaikan informasi seputar pelaksanaan haji kepada masyarakat, khususnya aktivitas jemaah di Embarkasi Haji Antara (EHA) Gorontalo.

Dua pegawai lainnya, Reinne Febriana Koraag dan Mery Stientje Kontu, masing-masing menjalankan tugas di bidang sekretariat dan akomodasi. Mereka membantu proses administrasi, penginapan, serta distribusi logistik bagi jemaah haji asal Gorontalo.

Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, H. Mansur Basir, menyampaikan bahwa pelibatan ketiganya merupakan bentuk penghormatan terhadap keberagaman serta penguatan semangat kerja sama dalam pelayanan publik.

“Mereka memang bukan bagian dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, namun menjanjikan sangat strategis dalam mendukung kelancaran pelayanan di tingkat daerah. Ini menunjukkan bahwa pelayanan haji tidak mengenal batas agama, melainkan mengedepankan semangat pengabdian dan profesionalisme,” ujar Mansur, dikutip dari laman resmi https://gorontalo.kemenag.go.id/ Senin (20/5/2025).

Ketiganya mengaku bangga dapat berkontribusi dalam kegiatan keagamaan berskala nasional tersebut. “Ini pengalaman yang sangat berharga. Meski keyakinan kami berbeda, kami merasa ikut menjadi bagian dari pelayanan bagi dalam momen spiritual masyarakat yang penting seperti ibadah haji,” ungkap Mery.

Langkah ini dinilai sebagai contoh nyata praktik kerukunan dan kerja lintas agama dalam pelayanan publik. Kemenag Gorontalo menunjukkan bahwa nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan pengabdian dapat berjalan selaras demi kepentingan umat dan bangsa.

Redaksi

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *