banner 728x250
Berita  

Penambang Rakyat Gorontalo Gelar Aksi Besar, Desak Penghentian Arogansi PT Gorontalo Mineral

Gorontalo, Utinews.id — Ratusan penambang tradisional yang tergabung dalam Aliansi Penambang Rakyat Melawan (ANPERA) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Rabu (14/5/2025).

Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap sikap PT Gorontalo Mineral (GM) yang dinilai arogan dalam memperlakukan penambang lokal.

Demonstrasi tersebut digelar serentak di beberapa titik strategis, yakni kantor PT Gorontalo Mineral, Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Kantor PT Gorontalo Mineral. Dan Kantor Bupati Bone Bolango.

Ratusan massa aksi yang memulai pergerakan dari Lapangan Bulodawa, Kecamatan Suwawa Timur, ini meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib mereka yang menggantungkan hidupnya dari kegiatan pertambangan, yang kini terancam tergusur sejak kehadiran perusahaan tambang Gorontalo Mineral.

Lima Tuntutan Utama ANPERA

Dalam pernyataannya, ANPERA menyampaikan lima tuntutan kepada pemerintah daerah dan pihak perusahaan:

  1. Menuntut PT Gorontalo Mineral menghentikan tindakan arogan terhadap penambang rakyat yang telah mengelola wilayah pertambangan sejak tahun 1991.
  2. Meminta perusahaan menghadirkan solusi yang berpihak pada masyarakat penambang, bukan semata-mata pada kepentingan korporasi.
  3. Mendesak Gubernur Gorontalo melakukan penciutan wilayah konsesi PT GM, agar tidak semakin memberatkan ruang hidup masyarakat lokal.
  4. Meminta percepatan usulan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) pada area yang telah digarap oleh penambang tradisional selama lebih dari tiga dekade.
  5. Menuntut peninjauan ulang terhadap legalitas tata ruang wilayah (RT-RW) agar disesuaikan dengan Surat Keputusan (SK2) peruntukan lahan.

Desakan kepada DPRD dan Peringatan untuk Provokator

Jenderal Lapangan ANPERA, Dewa Diko, dalam orasinya meminta DPRD Provinsi Gorontalo untuk segera memanggil atau menghadirkan manajemen PT Gorontalo Mineral guna memberikan klarifikasi atas konflik yang terjadi di lapangan.

“Kami mendesak DPRD segera memanggil pihak GM untuk menjelaskan siapa yang menjadi dalang dari polemik ini,” tegas Dewa Diko.

Ia juga mengecam keras kehadiran pihak-pihak dari luar Bone Bolango yang diduga melakukan provokasi serta mengganggu stabilitas keamanan di wilayah tambang rakyat.

“Ada indikasi kuat adanya provokator dari luar daerah yang memicu ketegangan di lapangan. Ini sangat merugikan masyarakat penambang,” tambahnya.

Aksi Damai dan Seruan Dialog

Meski berlangsung dengan massa besar, aksi ini berlangsung damai. ANPERA menegaskan bahwa perjuangan mereka semata-mata untuk mempertahankan hak hidup dan ruang kerja masyarakat yang telah lama bergantung pada tambang tradisional.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak PT Gorontalo Mineral maupun Pemerintah Provinsi Gorontalo terkait tanggapan atas aksi tersebut.

(Utinews-Aldi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *